Skip to Navigation Skip to Content

Asma ul husna Wallpaper 1 - 24










Source :
  • http://www.miit-toronto.org/
  • NASA
Posted under:

Kaligrafi

Posted under:

Nabi Yusuf a.s

Sebelas Bintang, Matahari dan Bulan sujud kepadanya.

Nabi Yusuf a.s tergolong Nabi pilihan, mempunyai ilmu dan kebijaksanaan, bersemangat kuat dan kukuh dalam pendirian, baginda juga terkenal dengan ketampanannya.
"Dan ketika Yusuf sampai ke peringkat umurnya yang sempurna kekuatannya, kami beri kepadanya kebijaksanaan serta ilmu pengetahuan; dan demikian kami membalas orang -orang yang berusaha memperbaiki amalannya (Yusuf:22)
Baginda adalah putra Nabi Yaakub dari ishak bin Ibrahim a.s Kisah baginda di terangkan dalam Al-Quran dengan panjang lebar, dari usia kanak-kanak hinggalah dewasa, cukup untuk dijadikan Teladan.

Di samping surat yang lain, terdapat satu surat khusus menceritakan mengenai baginda, yaitu surat Yusuf, surat itu menerangkan kehidupan baginda bersama saudaranya, berhadapan dengan cobaan wanita, kehidupan di penjara dan penafsiran mimpi raja.

Ahli tafsir ada yang menceritakan, ketika anak-anak Yusuf mimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan sujud kepadanya.

Baginda heran dengan kejadian itu dan apabila terbangun baginda menceritakan kepada bapaknya. Bapaknya tahu, anaknya itu bakal mendapat kehidupan yang agung dengan taraf kedudukan yang tinggi, penghormatan dunia dan akhirat, malah saudara, ibu dan bapaknya akan tunduk kepadanya.

lalu bapaknya memerintahkan supaya merahasiakan kejadian itu dari saudara-saudaranya, karena kawatir akan timbul rasa benci dan iri hati di kalangan mereka.
Bapaknya mewasiatkan kepada anaknya supaya merahasiakan mimpi itu sebagaimana di terangkan dalam Atsar:
"Mohon lindungilah kamu atas terjadinya keburukan, dengan menyembunyikan kenikmatan itu karena sesungguhnya setiap yang memperoleh kenikmatan akan di hasad."
Nabi Yusuf dan saudaranya, Benyamin lebih disayangi bapaknya dan karena itu baginda di cemburui saudaranya yang lain.
Suatu ketika, saudaranya yang lain merencanakan satu tipu muslihat untuk malakukan aniaya terhadap Nabi Yusuf. Mereka mencaci dan memukul baginda, sehingga ahirnya membuangnya kedalam sumur tua.

Tetapi baginda selamat setelah di jumpai sekumpulan musafir. baginda di bawa ke mesir dan di jual kepada seorang menteri yang kemudian menjadikannya sebagai anak angkat. dijaga dengan baik.

Dari seorang anak-anak sampai menjadi remaja dan dewasa. Raut wajah dan tubuh yang tampan menarik hati siapa saja yang memandangnya. malah pengasuhnya, Zulaikha yang selama ini membesarkannya turut terpikat dengan nya.

Setelah mangalami satu peristiwa melibatkan keluarga Zulaikha, sehingga dirinya di fitnah, Nabi Yusuf di masukan ke dalam penjara selama 7 tahun.

tetapi (dengan pertolongan Allah) baginda dapat keluar dari penjara itu, setelah berhasil menafsirkan mimpi raja mesir, yang bermimpi melihat 7 ekor sapi betina gemuk, 7 ekor sapi betina kurus, 7 tangkai gandum hijau serta 7 tangkai gandum yang kering.

Nasib baginda lebih baik lagi setelah di angkat sebagai menteri yang bertanggung jawab mengurus ekonomi kerajaan mesir.

Setelah 7 tahun memegang tugas kerajaan, musim kemarau dan kelaparan berlaku seperti mimpi yang di tafsirkan Nabi Yusuf. tetapi negeri itu sudah siap menghadapinya.
Kisah Yusuf begitu panjang melibatkan beberapa fase, dari zaman anak-anak berpisah dengan ibu bapaknya kemudian zaman remaja dan dewasa, kehidupan di penjara dan jadi orang yang mulia.

Baginda juga ahirnya menemukan kembali ibu , bapak dan saudara-saudaranya di negeri tersebut.
Ada juga yang menceritakan, Nabi Yusuf bertemu dengan bapaknya, Nabi Yaakub ketika bapaknya itu berusia 130 tahun, setelah bertemu selama 17 tahun bapaknya meninggal dunia.
Nabi Yusuf hidup selama 110 tahun dan di makamkan di Mesir.

Ada sebagian pendapat mengatakan baginda meninggal setelah ulang tahun kelahiran(moyangnya) Nabi Ibrahim, jaraknya 361 tahun dan di makamkan di Nablus. Ketika mendekati kematiannya, baginda sempat memohon kepada Tuhan supaya meninggal dalam Islam dan di pertemukan dengan orang baik-baik.
Posted under:

Nabi Ismail a.s

Dua beranak membangun Kaabah
"Dan, bacakanlah didalam kitab (al-quran) ini perihal Nabi Ismail; sesungguhnya dia adalah benar janjinya, dan dia seorang Rasul lagi berpangkat Nabi." (Maryam:54)
Nabi Ismail a.s adalah putra Nabi Ibrahim a.s. melalui Hajar melahirkan ketika bapaknya berusia 87 tahun di Palestina, tapi kemudian dibesarkan di Makkah.
"Segala puji bagi Allah yang telah mengurniakan kepadaku ketika tua, Ismail dan Ishak. Sesungguhnya tuhanku maha mendengar doa permohonan." (Ibrahim:39)
Kelahiran Baginda sangat membahagiakan hati bapaknya, sebagaimana rasa syukur yang di panjatkan bapaknya (Nabi ibrahim)
Makkah, tempat baginda dibesarkan, dahulunya kawasan lembah yang tandus, tetapi kemudian menjadi subur dan makmur, berasal dari doa Nabi Ibrahim, sehingga hari ini menjadi tumpuan dunia.

Disitu jugalah permulaan munculnya mata air Zam-zam, setelah Hajar berusaha mencari air untuk di berikan kepada putranya, Nabi Ismail.

Nabi Ismail kawin dengan wanita suku Jurhum. Baginda dan bapaknya manusia yang pertama membangun Kaabah. Bapaknya (nabi ibrahim) berkata: "Wahai Ismail, sesungguhnya Allah memerintahkan kepadaku dengan suatu perintah."
Lalu Nabi Ismail berkata: "Terangkanlah kepadaku".
Nabi Ibrahim menerangkan: "sesungguhnya Allah memerintahkan kepadaku supaya membangun sebuah rumah di sumber zam-zam.

Dua beranak itu kemudian membangun rumah Allah (baitul Atiq). Nabi Ismail membawa batu, sedangkan Nabi Ibrahim menjadi tukangnya. Nabi Ibrahim berkata kepada Ismail: "Bawakan batu yang baik kepadaku untuk aku letakkan di satu sudut supaya ia menjadi tanda kepada manusia."

Setelah itu Nabi Ismail mendapat ilham dari Jibril supaya mencari batu hitam untuk di serahkan kepada bapaknya.

Setiap kali bangun mereka berdoa: "Wahai tuhan kami, terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkau maha mendengar lagi maha mengetahui."

Ada satu kisah yang menceritakan Nabi Ibrahim singgah di rumah Nabi Ismail untuk bertanya keadaan anak menantunya. Disebabkan Ismail tak ada, Nabi Ibrahim hanya bicara dengan menantunya (istri Nabi Ismail).
Menantunya berkata, mereka sekeluarga berada dalam kesempitan. Lalu Nabi Ibrahim berkata: "Apakah kamu mempunyai jamuan, makan dan minuman?" Jawab istri Nabi Ismail: "Aku tidak mempunyainya, malah apapun tiada."

Kelakuan istri Nabi Ismail itu kurang bagus di pandang Nabi Ibrahim karena kelihatan tidak Ihklas terhadap nikmat Allah dan bosan hidup bersama suaminya, malah bersifat kikir karena tidak menyambut tamu sebagaimana mestinya.

Nabi Ibrahim berpesan kepada menantunya itu: " Jika suamimu kembali, sampaikanlah salamku kepadanya dan katakan kepadanya supaya dia mengganti pintunya."

Tak berapa lama Nabi Ismail pulang lalu bertanya pada istrinya: "Apakah ada orang datang menemui kamu?". Istrinya menjawab: "Ya, ada orang tua mengunjungi kita"
Nabi Ismail berkata: " Apakah dia mewasiatkan sesuatu kepadamu?"
Istrinya menjawab : "ya, dia menyuruh menyampaikan salam kepadamu dan meminta ku mengatakan kepadamu supaya menggantikan pintumu."

Nabi Ismail berkata: "Dia adalah bapak ku. Sesungguhnya dia menyuruh supaya menceraikan kamu, maka kembalilah kepada keluargamu."

Setelah menceraikan Istrinya, Nabi ismail kawin lagi, dan kali ini dengan seorang lagi wanita dari suku Jurhum. Istri baru itu mendapat redho dari bapaknya karena pandai menghormati tamu, tidak menceritakan perkara yang menjatuhkan harga diri suami kepada orang lain dan bersyukur dengan nikmat Allah.

Nabi Ismail hidup dengan istri barunya itu hingga melahirkan beberapa orang anak.
Baginda mempunyai 12 orang anak laki-laki dan seorang anak perempuan yang kemudian di kawinkan dengan anak saudaranya, yaitu Al-'Ish bin Ishak.

Semua anak laki-lakinya menjadi pemimpin kabilah dan nama mereka di terangkan dalam Taurat. Dari keturunan Nabi Ismail menjadikan bangsa Arab terkenal dengan keturunan Mustakribah, kemudian sampai kepada kelahiran Nabi Muhammad s.a.w.

Pada suatu ketika, Nabi Ibrahim bermimpi menyembelih Nabi Ismail, Lalu disampaikan hal itu kepada anaknya. Di jawab Nabi Ismail: "Wahai bapakku, kerjakanlah apa yang di perintahkan kepadamu, Insya Allah kamu akan mendapati aku termasuk orang yang sabar."

Al-Quran menjelaskan perintah sembelih terhadap Ibrahim itu adalah Ismail. Kemudian Allah memberikan Khabar gembira kepada Ibrahim dengan kelahiran seorang lagi putra baginda,
yaitu Ishak.

Nabi Ismail menjalani kehidupan selama 137 tahun. baginda wafat di Makkah, lalu dimakamkan disisi kubur ibunya di Al-Hijr.

Tapi Taurat menerangkan, Baginda meninggal dunia di Palestina dan di makamkan di situ.
Bagaimanapun itu, menurut Ahli sejarah Arab, Nabi Ismail meninggal dunia dan di makamkan di Makkah.
Posted under:

Nama Malaikat

Salah satu jenis makhluk ghaib adalah Malaikat. Malaikat mengemban tugas-tugas tertentu dalam mengelola alam semesta. Jumlah Malaikat sangat banyak [kita tidak dapat membahas kata jumlah dalam dimensi ghaib].

Beberapa nama Malaikat yang perlu dikenal adalah :

Jibril (Ruhul Amin, Ruhul Qudus, Gabriel). Bertugas menyampaikan wahyu dari Allâh.
Mikail (Michael). Mengatur urusan pengaturan semesta, termasuk rizqi manusia.
Izrail (Malaikat maut). Mencabut ruh semua makhluk.
Israfil. Meniup sangkakala pertanda hari kiamat.
Raqib. Mencatat amal baik manusia.
Atid. Mencatat amal buruk manusia.
Munkar dan Nankir. Menanyai manusia yang baru wafat.
Ridwan. Menjaga surga.
Malik. Menjaga neraka.
Posted under:

Tentang Sholat Taraweh

Sabda Rasulullah s.a.w bermaksud: "Barang siapa yang mengerjakan sholat dalam bulan Ramadan, sedangkan dia beriman serta mengharapkan rahmat Allah, akan diampunkan dosanya yang lalu." (riwayat muslim dari abu hurairah r.a)

Menurut ulama, solat malam atau disebut Qiamullail membawa maksud menghayati setiap malam Ramadan dengan sholat sunat, terutama sholat Taraweh. PerkataanTaraweh adalah kata jamak dari perkataan tunggalnya 'Tarwihah' yang berarti berhenti istirahat, karena orang yang mengerjakan sholat Taraweh berhenti sebentar tiap kali selesai mengerjakan empat rakaat dengan dua salam.

Solat Taraweh sunat hukumnya di kerjakan oleh laki-laki dan perempuan. ia boleh di lakukan di rumah seorang diri atau secara berjamaah, tetapi lebih baik di kerjakan di mesjid atau mushollah

Dari Aisyah r.a., berkata: bahwa Rasulullah s.a.w pada suatu malam (dalam bulan Ramadan) ketika jauh malam keluar lalu sholat di mesjid dengan di ikuti oleh beberapa orang laki-laki sebagai makmum.

Pada ke esokan harinya hebohlah peristiwa itu di perbincangkan orang, lalu mereka berkumpul lebih ramai lagi (pada malam kedua) serta mereka sholat berjamaah bersama baginda.
Keesokan harinya lagi lebih heboh peristiwa itu di perbincangkan, bertambah ramai orang hadir kemesjid pada malam ke tiga itu.
Rasulullah s.a.w ke mesjid lalu sholat dengan di ikuti sidang jemaah.

Sampai malam ke empat, penuh sesaklah mesjid dengan jemaah(tetapi baginda tidak hadir) sehingga sholat subuh, barulah baginda datang ke mesjid.
Selesai sholat, baginda menghadap orang ramai lalu (memulai ucapan dengan memuji Allah) mengucapkan shahadat, kemudian baginda(menerangkan sebab baginda tidak datang ke mesjid mengerjakan sholat Taraweh bersama), Sabdanya:
"Amma Ba'du, sebenarnya tidak terlindung kepada aku mengenai kedudukan kamu(sebagai orang yang taat dan suka berbuat kebajikan), tetapi aku bimbang(sholat taraweh) itu akan difardukan atas kamu, maka dengan itu kamu tidak terdaya mengerjakannya."

Sejak saat itu sholat taraweh tidak di kerjakan berjamaah tetapi masing-masing mengerjakannya dengan sendirian, baik di rumah atau di mesjid.
keadaan ini berterusan sehingga pada zaman Saidina Umar al-Khattab r.a barulah sholat Taraweh dilakukan berjamaah di mesjid, menurut seorang imam yang di tunjuk oleh beliau sendiri.
Dari Abdul Rahman bin Abd al-Qari, berkata: "Pada suatu malam dalam bulan Ramadan, saya mengiringi Umar bin al-Khattab ke mesjid, tiba-tiba (kami) dapati orang ramai (disitu) berpecah-pecah kapada beberapa kumpulan berasingan, ada orang yang sholat seorang diri, adapula yang sholat lalu di ikuti beberapa jamaah.
(melihat yang demikian) Saidina Umar berkata: "Aku fikir, kalau aku kumpulkan mereka ini semuanya berimamkan seorang imam, tentulah amalan itu amatlah baiknya."

Kemudian beliau mengambil keputusan lalu mengumpulkan mereka semuanya berimamkan Ubai bin kaab. Setelah itu, saya mengiringi saidina Umar pada suatu malam yang lain (pergi ke mesjid), ketika itu orang ramai sedang sholat berjamaah berimamkan salah satu dari mereka.
melihat yang demikian saidina Umar berkata: "Amalan ini satu perbuatan bid'ah yang baik" (hadist riwayat Bukhari)
menurut uraian ulama, perkataan 'Bidaah yang baik" disebutkan oleh saidina Umar r.a ialah arahannya mengenai "Sholat Taraweh dengan berjamaah" setelah beliau menjadi Khalifah islam.

Saidina Umar mengaku arahannya itu 'bidaah' tetapi ia 'bid'ah yang baik' (bidaah hasanah) karena dapat menyatukan umat islam dan karena itulah ia diterima dengan Ijmak oleh sahabat Nabi yang ada pada zamannya serta diwarisi umat islam.

Begitupun dari segi bilangan rakaat ada banyak keterangan mengenainya. Tapi menurut yang di pilih dan di amalkan kebanyakan ulama dari kalangan mazhab Syafie, Hanafi dan Hambali adalah 20 rakaat berdasarkan amalan sahabat Nabi dalam zaman saidina Umar.

Dari Al-Sa'ib bin Yazid r.a, berkata: "Mereka(sahabat-sahabat Nabi) biasanya mengerjakan sholat Taraweh dalam bulanRamadan pada zaman saidina Umar bin al-Khattab, sebanyak 20 rakaat." (riwayat Baihaqi).

Imam Baihaqi menyebutkan satu Hadist lagi yang meriwayatkan Imam Malik dan Yazid bin Ruman, berkata: "Biasanya orang ramai mengerjakan sholat Taraweh dalam bulan Ramadan Pada zaman saidina Umar r.a sebanyak 23 rakaat."

Dalam ulasannya, Imam Baihaqi berkata: Kedua-dua Hadist tersebut(tidak bercabang) malah bisa di satukan karena mereka mengerjakan sholat Taraweh 20 rakaat (seperti yang tersebut di hadis pertama), kemudian mereka mengerjakan sholat witir tiga rakaat (seperti yang tersebut dalam hadis kedua).

Sholat Taraweh sebanyak 20 rakaat adalah pilihan mazhab Syafie, Hanafi dan Hambali berdasarkan Hadist tersebut.

Menurut Mazhab Maliki, pada mulanya sholat Taraweh dikerjakan sebanyak 20 rakaat juga, kemudian ditambah 16 rakaat di sertakan dengan 3 rakaat sholat witir, jumlahnya menjadi 39 rakaat.

Tetapi menurut sebagian Ulama, sholat Taraweh boleh dikerjakan sebanyak 8 rakaat dan boleh di kerjakan sebanyak 20 rakaat.
Mengenai 8 rakaat, mereka menerangkan: Menurut beberapa Hadist sahih, Rasulullah s.a.w mengerjakan sholat taraweh sebanyak 8 rakaat di sertakan dengan 3 rakaat sholat witir. Kata mereka lagi: Menurut Hadist sahih, sahabat Nabi mengerjakan sebanyak 20 rakaat dalam zaman saidina Umar r.a.

Adapula segolongan kecil yang terdorong membidaahkan amalan sholat Taraweh sebanyak 20 rakaat, karena mereka mendakwa Hadist yang menjadi dalilnya bukan Hadist Sahih.

Kesimpulannya, Sholat Taraweh 20 rakaat adalah 'sunnah sahabat Nabi' karena ia dilakukan oleh Saidina Umar dan sahabat Nabi yang ada pada zamannya, termasuklah Uthman dan Saidina Ali r.a.

Satu Hadist riwayat Tirmidzi bahwa Rasulullah s.a.w pernah menegaskan (maksudnya): "Hendaklah kamu menurut sunnahku dan sunnah khalifah-khalifah al-Rasyidin.(yang datang kemudian daripada ku).

Ahir kata......, Sholat yang sempurna dan mendapat ganjaran adalah yang dikerjakan dengan tenang dan Khusyuk, sempurna bacaannya dan segala-galanya, dengan hati Ikhlas beribadat kepada NYA.....
Posted under:

Nabi Lut a.s

Kaum Sodom Ingkar nasehat Nabi Lut, Puaskan nafsu secara homoseks
"Dan Nabi Lut juga tatkala dia berkata kepada kaum nya: Patutkah kamu melakukan perbuatan yang keji sedangkan kamu melihat kekejiannya? Sesungguhnya kamu mendatangi laki-laki, bukan perempuan, karena memuaskan nafsu syahwat kamu. bahkan kamu kaum yang jahil" (an-naml 54-55)
Nama penuh Nabi Lut adalah Lut bin Harun bin Tarih (azar).
Baginda di utus Allah pada zaman bapak sudaranya Nabi Ibrahim dan membenarkan kenabian Ibrahim, sebagai mana di sebutkan pada ayat 26 surat Al-Ankabuut.

Baginda di utuskan kepada kaum Sodom di kampung Ardan. Penduduk disana sangat kejam,kufur dan jahat. Mereka melakukan kemungkaran yang sungguh tercela yaitu pergaulan bebas sesama jenis (homo seksual).

Sebelum generasi mereka, belum ada tabiat seperti itu, merekalah yang pertama kali melakukannya. Tindakan mereka melampaui batas dan sangat tercela, sementara istri mereka di tinggalkan.
"Patut kah kamu melakukan hubungan jenis dengan laki-laki dan kalangan manusia. Dan kamu tinggalkan apa yang di ciptakan oleh Tuhan untuk kamu dari badan istri-istri kamu?. Bahkan kamu adalah kaum yang melampaui batas (as-syuaraa : 165-166)
Golongan itu tidak segan melakukan kemungkaran secara terang-terangan dan karena itu Allah mengutus Nabi Lut untuk memperbaiki ahlak mereka yang semakin rusak.
Tetapi mereka tidak mengikuti ajaran Nabi Lut, sebaliknya mengancam baginda dan mengusirnya.
"Mereka menjawab: sesungguhnya jika engkau tidak berhenti wahai Lut (daripada mencaci kami), niscaya engkau akan di usir keluar!"
Nabi Lut berkata: Sesungguhnya aku dari orang yang membenci perbuatan kamu yang keji itu."(as-syuaraa: 167-168)
Apabila Allah hendak membinasakan orang yang melakukan keburukan itu, di utuskan malaikat kepada mereka untuk membalikkan lima desa. Jumlah mereka melebihi 4000 orang.
Malaikat berjalan melewati rumah Nabi Ibrahim dan singgah sebentar untuk memberi tahu kepadanya kabar gembira bahwa baginda akan mendapat seorang anak laki-laki.
Disamping itu, dikabarkan juga perjalanan mereka ke penempatan kaum Lut (di sodom dan amurah) untuk memberikan pembalasan.
Mendengar berita itu, Nabi Ibrahim khuatir mengenai anak saudaranya yaitu nabi Lut, sekiranya bumi di goncangkan kemungkinan termasuk pengikut Nabi Lut turut binasa.

Lalu Nabi Ibrahim berunding dengan malaikat dengan mengatakan di tempat itu ada Nabi Lut. Malaikat memberi tahu Nabi Ibrahim bahwa Allah menyelamatkan nya dan golongan yang ber iman bersamanya.

Kemudian malaikat pergi menuju tempat Nabi Lut dalam bentuk seorang pemuda tampan yang baru berkumis. Nabi Lut sendiri tidak di beri tahu mengenai penyamaran malaikat itu. Nabi Lut menyangka dia adalah tamu biasa, lalu baginda mengucapkan salam kepadanya. Apabila kedatangan tamu itu di ketahui kaum Lut, datang lah mereka kerumah baginda bertujuan menggoda tamu tersebut

Berhadapan dengan keadaan itu , baginda menawarkan kepada yang menggoda supaya mengawini gadis yang ada di kawasan tersebut, karena ia lebih baik dan lagi suci. Tetapi mereka enggan, malah nafsu mereka hanya kepada pemuda tampan itu
Mendengar jawaban kaumnya Nabi Lut semakin cemas. Nabi Lut pun berdoa: "Wahai Tuhan ku selamatkanlah aku ,keluarga serta pengikut-pengikut ku dari apa yang dilakukan oleh golongan (yang jahat) itu."

Dalam keadaan itu malaikat yang menjadi tamu mengabarkan kepada baginda bahwa dia bukanlah manusia biasa, tetapi malaikat yang datang melaksanakan perintah Allah Untuk membinasakan penduduk tersebut
"(mendengarkan yang demikian), tamu tersebut berkata: Wahai Lut Sesungguhnya kami adalah (malaikat) utusan Tuhan mu. Kaum engkau yang jahat itu tidak sekali-kali akan dapat melakukan kepadamu(bencana).
"Oleh karena itu pergilah berundur dari sini bersama-sama dengan keluargamu pada tengah malam dan jangan seorangpun di antarakamu menoleh kebelakang.
"Kecuali istrimu, sesungguhnya ia akan di timpa azab yang akan menimpa mereka (karena ia memihak kepada mereka). Sesungguhnya masa yang di janjikan untuk menimpakan azab kepada mereka di waktu subuh; bukankah waktu subuh itu sudah dekat?" (Hud : 81)
Nabi Lut kemudian mulai meninggalkan kaumnya di waktu subuh. Apabila kaumnya menyerbu rumah baginda untuk mendapatkan tamu tersebut dengan kekerasan, Allah menghapuskan pandangan mereka.
Allah menghancurkan mereka dengan beberapa jenis siksaan; Kampung mereka di terbalikkan, teriakan kuat dari langit dan di hujani batu kerikil panas yang tak henti-henti.

Menurut cerita, laut mati belum ada sebelum kejadian kaum Lut, Hanya setelah kejadian bumi di goncang dan di terbalikkan, air laut itu di katakan sedalam kira-kira empat meter.
Posted under:

Nabi Saleh a.s

Azab batu dari langit

Kaum Thamud Ingkar seruan Nabi Saleh, Mereka menantang Allah membuktikan kekuatan menurunkan Bencana
"Dan demi sesungguhnya, Kami mengutus kepada kaum Thamud, saudara mereka nabi Saleh,(dengan berkata) Sembahlah kamu akan Allah!, maka tiba-tiba mereka menjadi dua suku (mukmin dan kafir ) yang bertentangan." (an-Naml:45)
Nabi Saleh a.s di utus Allah kepada kaum Thamud, satu kaum yang di nasabkan kepada Tsamud bin Amir berasal dari keturunan Sam bin Nuh.
Mereka tinggal di Hijr daerah antara Hijas dan Syam.
"Dan demi sesungguhnya , penduduk Al-Hijr mendustakan rasul -rasul.Dan Kami berikan kepada mereka tanda -tanda kekuasaan Kami; tetapi mereka terus juga berpaling." (Al-Hijr: 80-81)
Sebagian pihak berpendapat mereka adalah sisa-sisa kaum Aad, sebagian pendapat pula mengatakan mereka berasal dari peninggalan kaum Amalik

Kaum Tsamud kufur terhadap Allah, mereka menjadikan patung berhala sebagai tuhan yang di sembah, bukannya Allah.
Untuk mengingatkan mereka terhadap kesalahan itu dan mensyukuri nikmat yang di berikan, sekaligus membawa mereka keluar dari kesesatan yang nyata, Allah mengutus Nabi Saleh.

Nabi Saleh meminta mereka bertakwa kepada Allah, menasehati mereka supaya tidak menyebah berhala, karena itu perbuatan terkutuk dan menyekutukan Allah
Mereka membangkang dan membelakangi Nabi Saleh.

Mereka terus dengan perbuatan menyesatkan itu, sedangkan kesenangan mereka nikmati dengan limpahan harta, kebun dan tanah yang subur, semuanya datang dari karunia Allah. Disebabkan dikelilingi kemudahan dan kesenanganlah, mereka menjadi alpha, lupa akan semua karunia Allah, lupa untuk bersyukur dan lupa beribadat kepada Allah tuhan yang Satu.

Berbagai cara Nabi Saleh menasehati mereka, tetapi tidak di pedulikan. Ahirnya, mereka meminta Nabi Saleh membuktikan salah satu mukjizat untuk membuktikan kebenaran dakwah yang di bawa baginda.

Lalu didatangkan kepada mereka mukjizat agung, yaitu seekor unta yang sedang mengandung keluar dari batu. mereka melihat dengan mata mereka masing-masing kejadian itu, Batu terbelah dan keluar seekor unta yang hamil.

Siapa yang tak terkejut dengan kejadian itu, tapi segelintir saja yang mempercayai Nabi Saleh, yang lainnya tetap dengan kekufuran mereka.
Malah mereka mengganggu unta itu, sebelumnya Nabi Saleh telah menasehati mereka supaya tidak mengganggu unta itu, sekiranya di ganggu maka akan terkena siksaan Allah.

Tapi nasehat Nabi Saleh tidak dipatuhi. mata hati mereka buta, tidak mengenal antara nasehat kebaikan dan ancaman bahaya. Mereka menyangka diri mereka hebat,

Selanjutnya mereka mengambil sikap melampaui batas dengan menyembelih unta betina yang sedang hamil itu, dengan cara yang sungguh angkuh terhadap perintah Allah.
Mereka menantang Nabi Saleh. "Hai Saleh, datangkanlah apa yang kamu ancamkan kepada kami, jika benar kamu termasuk orang-orang yang di utuskan (Allah)."

Orang pertama yang menyerbu unta berkenaan dan menyembelihnya dikatakan Qudar bin Salaf. kemudian unta itu di sembelih dengan pedang, melibatkan sebilan orang laki-laki dari kaum tersebut. kegilaan mereka menjadi-jadi tak cukup puas karena telah membunuh unta, mereka mau membunuh Nabi Saleh pula.

Nabi Saleh memberi peringatan kepada mereka: "Bersukarialah kamu sekalian dirumah kamu selama tiga hari. Janji itu tidak didustakan."
Janji Allah tidak pernah mungkir, setiap yang di janjikanNya ditulis mengikut kehendakNya.

Akibatnya, mereka yang ingin membunuh Nabi Saleh di azabkan dengan batu dari langit, beserta juga kaum tersebut yang telah melakukan kejahatan.

Di ceritakan ahli tafsir, pada hari pertama, wajah mereka menjadi kuning, hari kedua menjadi merah, dan hari ketiga menjadi hitam. dan pada hari ketiga itu yaitu hari terahir dengan terbit matahari, dari langit datang teriakan kepada mereka sedangkan dari bawah mereka bergoncang sangat kuat. kejadian itu membuat mereka sangat takut dan berteriak minta tolong.

tetapi sudah sangat terlambat, mereka di timpakan azab yang mengerikan, pertamanya petir sambar menyambar kemudian datang suara kuat dari langit sehingga menjadikan mereka seperti rumput kering, dari dasar bumi datang gempa yang dahsyat, menjadikan mereka bergelimpangan kesana kemari.

Nabi Saleh dan orang-orang yang beriman bersamanya diselamatkan dari azab tersebut.
Al-Alusi menceritakan orang yang selamat bersama Nabi Saleh sebanyak 120 orang, sementara yang binasa 5000 orang. baginda Wafat di Nawahiyir Rimlah di Palestina.


Posted under: