Skip to Navigation Skip to Content

Dimensi Al-Quran

Penurunan Al Quran mengingatkan kita pada suatu sejarah besar dalam agama Islam, Nuzul Quran,
ini jelas dapat di lihat dalam surat Al-Baqarah 185
"Bulan Ramadhan yang padanya di turunkan Al-Quran, menjadi petunjuk bagi sekalian manusia, dan menjadi keterangan yang menjelaskan petunjuk dan perbedaan (antara yang benar dan yang salah)"
Peristiwa ini di sebut Nuzul Quran di peringati setiap 17 ramadan sebagai tanda keagungan sejarah penurunannya, dan bersyukur terhadap di turunkannya sumber ajaran nabi Muhammad s.a.w.

melihat sejarah penurunan Al-Quran ribuan tahun yang lalu, ayat pertama yang diturunkan adalah Iqra , yang menjadi pembuka wahyu. Satu lembaran baru mulai terbuka dalam era kehidupan dan peradaban manusia di alam ini. Yang pada masa itu masihlah jahiliah , penindasan dimana-mana, perbudakan dan penyembahan yang tak tentu arah mewarnai sosial budaya tanah arab ketika itu.

dalam kegelapan moral itu Al -Quran diturunkan membawa suasana kasih sayang, kerjasama, tolong menolong, serta membangun satu kepercayaan kepada Allah.

ajaran dan petunjuk dari Nabi Muhammad s.a.w pada waktu itu menjadi sesuatu yang penting dan senantiasa di tunggu oleh umatnya dalam mencari kebaikan yang amat di harapkan oleh mereka.
Justru, mereka tidak melepaskan peluang yang ada , sebaliknya terus menerima Al-Quran sebagai arah panduan hidup mereka dan berusaha membuat sesuatu dengan baik dan jauh lebih baik dari sebelumnya.

Mereka menjadikan Al-Quran sebagai petunjuk untuk mendapatkan kehidupan ideal, berkompromi atas suatu keputusan, satu hasrat dan satu aqidah., mereka melakukan juga bantuan,pertolongan dan bimbingan dengan ikhlas dan bertanggung jawab.

Tidak heranlah jika para sahabat Rasul dan umatnya bersifat sangat tekun dan sabar dalam mengerjakan sesuatu urusan ,sehingga mereka mencapai kejayaan di dalam segala lapangan kehidupan.

banyak contoh yang dapat di baca dari tulisan tangan ilmuan dan para ahli sejarah islam ,seperti kejayaan seorang sahabat Nabi, Abdul Rahman bin Aus r.a yang ahirnya bergelar jutawan , karena kegigihannya berusaha mengikut petunjuk Al-Quran yaitu tekun rajin jujur dan ikhlas.

Sabda Rasulullah s.a.w (bermaksud)
"sesungguhnya Allah suka apabila seseorang itu membuat sesuatu pekerjaan ia lakukan dengan tekun (senantiasa memperbaiki dan meningkatkannya)" (hadist riwayat al-baihaqi)

penurunan Al-Quran memberi nilai lebih dan membina kwalitas hidup yang tidak pernah di rasakan umat manusia sebelum nya. Nilai Akhlak Al-Quran yang di pelopori Rasul menjadikan kwalitas manusia lebih bernilai.
kehebatan yang di karuniakan ini membangkitkan semangat ingin berusaha untuk merealisasikan ajaran Al-Quran.

Semua ini dilakukan adalah karena roh Al-Quran berada di dalam jiwa mereka yang menjadikan hidup selalu berkembang, dan pemikiran mereka menembus dimensi zaman
mereka yang mencoba dan menyelidiki berbagai ilmu alam dan kehidupan seperti mencipta ilmu hisab atau matematika yang berhasil menemukan suatu ilmu yang dinamakan al-jibra,falak,kesehatan dan psikologi.
mereka mempelajari tumbuhan, mempelajari alam hewan dan segala bahasa. nama seperti Ibnu Rusyd, Ibnu Sina, Ibnu Khaldun, Al-Khuwarizmi dan Al-Khindi adalah sebagian nama besar dalam sejarah kecermerlangan umat islam.

Kita seharusnya menyadari penurunan Al-Quran membawa dimensi baru dalam melahirkan umat yang cemerlang seperti masa lalu. kecermerlangan itu terbukti di dalam masyarakat, ajaran dan petunjuknya dapat dilaksanakan sampai hari ini.
"Dialah yang menurunkan kepadamu (wahai Muhammad) kitab suci Al-Quran. sebagian besar dari Al-Quran itu ialah ayat ayat Muhkamat (yang tetap,tegas dan nyata maknanya serta jelas maksudnya); itulah ibu (inti pokok) isi Al-Quran. dan yang lain lagi ialah ayat-ayat Mutasyaabihaat (yang samar-samar, tidak terang maksudnya) (ali imran :7)
Posted under:
2 Comments Make A Comment

Leave a comment