Skip to Navigation Skip to Content

Nabi Hud a.s

Kaum Aad lupa akan Allah setelah kaya, di azab Allah, tiada hujan selama 3 tahun serta angin ribut kencang (badai) akibat ingkar seruan Nabi Hud.
"Dan kepada kaum Aad,(kami utuskan) saudara mereka : Nabi Hud. Ia berkata : "Wahai kaum ku! Sembahlah kamu akan Allah, Tidak ada tuhan bagi kamu selain dari pada Nya. sebab itu tidakkah kamu mau bertakwa kepada-Nya?" (al-a'raaf : 65)

Nabi Hud a.s seorang Nabi dan Rasul yang wajib di percayai. Ceritanya di terangkan dalam Al-Quran dengan tujuan memberi petunjuk dan pengajaran kepada manusia.
Nama penuh baginda adalah Huud bin Abdullah bin Rabah bin Khulud bin Aad. keturunannya sampai kepada Sam bin Nuh.

Baginda diutus kepada kaum Aad, yang berasal dari keturunan Sam bin Nuh melalui nasab Aad bin Uwed bin Arm bin Sam.
"Demikian juga kaum Aad telah mendustakan rasul-rasul (yang di utus kepada mereka). Tatkala saudara mereka Nabi Hud, berkata kepada mereka: Hendaknya kamu mematuhi perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya." (asy-syuaraa : 123-124)

Kaum Aad tinggal di Ahqaf, yaitu bersebelahan Yaman, dari barat semenanjung Arab di bagian utara Hadramaut, timur Oman.
Tempat itu dikatakan asalnya padang pasir yang tandus, tetapi kemudian bertukar menjadi makmur. Ada pendapat mengatakan, kaum Aad terbagi kepada dua golongan.
Aad penduduk Iram golongan pertama
"dan sesungguhnya, dialah yang membinasakan kaum Aad dahulu."(an-Najm :50)
Kaum tersebut memiliki kelebihan dan kepandaian tersendiri yang tiada ukurannya jika dibandingkan dengan kaum yang lain. Hakekat ini di jelaskan dalam surat al-Fajr : 6-8
"Tidakkah engkau perhatikan, bagaimana tuhanmu telah melakukan terhadab kaum Aad. Yaitu penduduk iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi tiangnya. Yang belum pernah di ciptakan sepertinya (tentang besar dan kokohnya) disegala negeri."
Mereka di kurniakan kenikmatan dalam berbagai lapangan kehidupan. mereka juga di kurniakan badan yang kuat sehingga bisa mendirikan bagunan yang tinggi dan besar.

Tetapi di sebabkan terlalu banyak kemudahan dan kesenangan di perolehi, mereka ahirnya terlena. Mereka mulai lupa Tuhan dan Rasulnya, Malah bangunan yang tinggi bersama benteng yang kuat mencerminkan diri mereka yang keras kepala dan sombong.
Mereka dengan angkuh berkata: "Siapakah yang besar kekuatannya dari pada kami?"
Penyelewengan dan kezaliman menjadi amalan mereka, malah mereka tanpa merasa bersalah melakukan secara terus menerus ,seakan-akan sedah menjadi adat dan tradisi dalam kaum mereka.

Sementara perintah Allah dan nasehat Rasul tak diambil pedulikan lagi,
Disebabkan mereka sudah kaya raya, hidup mewah ,begelimang harta, hidup dengan sehat serta kepandaian tinggi, sehingga mereka lupa bahwa semua itu karunia Illahi.
"Adapun kaum 'Aad, maka mereka berlaku sombong di bumi dengan tiada sembarang alasan yang benar, serta berkata: siapakah yang lebih kuat dari kami Dan (mengapa mereka bersikap demikian?) tidakkah mereka memperhatikan bahwa Allah yang menciptakan mereka (dari tiada ke ada) lebih besar kekuatan-Nya dari mereka. Dan sesungguhnya mereka sengaja mengingkari tanda-tanda kekuasaan Kami(sedangkan mereka mengetahuinya) ."(Fussilat : 15)
Kaum tersebut mempunyai berhala, yaitu Shada, Shamuda dan Hara yang di jadikan tuhan sembahan mereka. Mereka menyangka berhala itu dapat memberikan sesuatu kebaikan.
Mereka juga menyangka berhala itu dapat memberi malapetaka kepada Nabi Hud yang selalu menasehati mereka. tetapi semua sangkaan mereka itu tidak berdasar sama sekali.
"Mereka berkata: Wahai Hud! Engkau tidak membawa kepada kami bukti yang nyata, dan kami tidak akan meninggalkan sembahan kami dengan sebab kata-katamu itu! dan kami tidak sekali-kali percaya padamu!
Kami bisa berkata bahwa setengah dari sembahan kami telah mengenakanmu suatu penyakit gila. Hud menjawab: Sesungguhnya aku bersaksi kepada Allah tentang kebenaranku, dan kamu juga bersaksilah bahwa aku bersih dari dosa perbuatan syirik kamu." (Hud: 53-55)
Kaum Aad dikatakan adalah golongan pertama yang menyembah berhala setelah peristiwa banjir besar pada zaman Nabi Nuh.a.s
Nabi Hud tidak putus asa, terus memberikan nasehat dan peringatan mengenai siksaan yang pedih akan datang dari Allah sekiranya masih membandel. tetapi karena terlalu angkuh mereka mengabaikan semua nasehat.
Ketika kaum Aad jauh melampaui batas, sampai ke puncak ke ingkaran, Allah menurunkan azab atas mereka, menghina mereka dengan tiada hujan selama tiga tahun, ujian dan beban yang berat.
"Lalu kami kirimkan kepada mereka angin ribut yang kencang dalam beberapa hari yang malang, karena kami hendak merasakan mereka azab yang hina dalam kehidupan dunia; dan sesungguhnya azab siksa hari akhirat lebih besar kehinaan nya; sedangkan mereka tidak diberikan pertolongan" (Fussilat: 16)
Tetapi Nabi Hud dan orang beriman diselamatkan. Setelah kaum Aad binasa, Nabi Hud tinggal di Hadramaut sehingga baginda wafat dan di makamkan di timur Hadramaut.
Posted under: