Skip to Navigation Skip to Content

Nabi Saleh a.s

Azab batu dari langit

Kaum Thamud Ingkar seruan Nabi Saleh, Mereka menantang Allah membuktikan kekuatan menurunkan Bencana
"Dan demi sesungguhnya, Kami mengutus kepada kaum Thamud, saudara mereka nabi Saleh,(dengan berkata) Sembahlah kamu akan Allah!, maka tiba-tiba mereka menjadi dua suku (mukmin dan kafir ) yang bertentangan." (an-Naml:45)
Nabi Saleh a.s di utus Allah kepada kaum Thamud, satu kaum yang di nasabkan kepada Tsamud bin Amir berasal dari keturunan Sam bin Nuh.
Mereka tinggal di Hijr daerah antara Hijas dan Syam.
"Dan demi sesungguhnya , penduduk Al-Hijr mendustakan rasul -rasul.Dan Kami berikan kepada mereka tanda -tanda kekuasaan Kami; tetapi mereka terus juga berpaling." (Al-Hijr: 80-81)
Sebagian pihak berpendapat mereka adalah sisa-sisa kaum Aad, sebagian pendapat pula mengatakan mereka berasal dari peninggalan kaum Amalik

Kaum Tsamud kufur terhadap Allah, mereka menjadikan patung berhala sebagai tuhan yang di sembah, bukannya Allah.
Untuk mengingatkan mereka terhadap kesalahan itu dan mensyukuri nikmat yang di berikan, sekaligus membawa mereka keluar dari kesesatan yang nyata, Allah mengutus Nabi Saleh.

Nabi Saleh meminta mereka bertakwa kepada Allah, menasehati mereka supaya tidak menyebah berhala, karena itu perbuatan terkutuk dan menyekutukan Allah
Mereka membangkang dan membelakangi Nabi Saleh.

Mereka terus dengan perbuatan menyesatkan itu, sedangkan kesenangan mereka nikmati dengan limpahan harta, kebun dan tanah yang subur, semuanya datang dari karunia Allah. Disebabkan dikelilingi kemudahan dan kesenanganlah, mereka menjadi alpha, lupa akan semua karunia Allah, lupa untuk bersyukur dan lupa beribadat kepada Allah tuhan yang Satu.

Berbagai cara Nabi Saleh menasehati mereka, tetapi tidak di pedulikan. Ahirnya, mereka meminta Nabi Saleh membuktikan salah satu mukjizat untuk membuktikan kebenaran dakwah yang di bawa baginda.

Lalu didatangkan kepada mereka mukjizat agung, yaitu seekor unta yang sedang mengandung keluar dari batu. mereka melihat dengan mata mereka masing-masing kejadian itu, Batu terbelah dan keluar seekor unta yang hamil.

Siapa yang tak terkejut dengan kejadian itu, tapi segelintir saja yang mempercayai Nabi Saleh, yang lainnya tetap dengan kekufuran mereka.
Malah mereka mengganggu unta itu, sebelumnya Nabi Saleh telah menasehati mereka supaya tidak mengganggu unta itu, sekiranya di ganggu maka akan terkena siksaan Allah.

Tapi nasehat Nabi Saleh tidak dipatuhi. mata hati mereka buta, tidak mengenal antara nasehat kebaikan dan ancaman bahaya. Mereka menyangka diri mereka hebat,

Selanjutnya mereka mengambil sikap melampaui batas dengan menyembelih unta betina yang sedang hamil itu, dengan cara yang sungguh angkuh terhadap perintah Allah.
Mereka menantang Nabi Saleh. "Hai Saleh, datangkanlah apa yang kamu ancamkan kepada kami, jika benar kamu termasuk orang-orang yang di utuskan (Allah)."

Orang pertama yang menyerbu unta berkenaan dan menyembelihnya dikatakan Qudar bin Salaf. kemudian unta itu di sembelih dengan pedang, melibatkan sebilan orang laki-laki dari kaum tersebut. kegilaan mereka menjadi-jadi tak cukup puas karena telah membunuh unta, mereka mau membunuh Nabi Saleh pula.

Nabi Saleh memberi peringatan kepada mereka: "Bersukarialah kamu sekalian dirumah kamu selama tiga hari. Janji itu tidak didustakan."
Janji Allah tidak pernah mungkir, setiap yang di janjikanNya ditulis mengikut kehendakNya.

Akibatnya, mereka yang ingin membunuh Nabi Saleh di azabkan dengan batu dari langit, beserta juga kaum tersebut yang telah melakukan kejahatan.

Di ceritakan ahli tafsir, pada hari pertama, wajah mereka menjadi kuning, hari kedua menjadi merah, dan hari ketiga menjadi hitam. dan pada hari ketiga itu yaitu hari terahir dengan terbit matahari, dari langit datang teriakan kepada mereka sedangkan dari bawah mereka bergoncang sangat kuat. kejadian itu membuat mereka sangat takut dan berteriak minta tolong.

tetapi sudah sangat terlambat, mereka di timpakan azab yang mengerikan, pertamanya petir sambar menyambar kemudian datang suara kuat dari langit sehingga menjadikan mereka seperti rumput kering, dari dasar bumi datang gempa yang dahsyat, menjadikan mereka bergelimpangan kesana kemari.

Nabi Saleh dan orang-orang yang beriman bersamanya diselamatkan dari azab tersebut.
Al-Alusi menceritakan orang yang selamat bersama Nabi Saleh sebanyak 120 orang, sementara yang binasa 5000 orang. baginda Wafat di Nawahiyir Rimlah di Palestina.


Posted under: